Edisi.co.id - Mie instan telah menjadi salah satu makanan yang sangat populer di Indonesia.
Rasanya yang lezat dan kenyamanan dalam penyajiannya membuat banyak orang menjadikannya sebagai pilihan makanan harian.
Namun, seiring dengan kelezatannya, konsumsi mie instan secara berlebihan juga membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Mie instan, meskipun praktis, sering kali mengandung tingkat natrium dan kalori yang sangat tinggi.
Menurut laporan dari Chefol.com (20/09/22), tingginya kandungan natrium dalam mie instan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena penyakit serius seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
Penting untuk memahami risiko konsumsi berlebihan mie instan sebelum mengetahui batasan amannya.
Secara umum, satu bungkus mie instan mengandung lebih dari 50% asupan natrium harian yang direkomendasikan.
Ini membuatnya menjadi salah satu sumber utama natrium dalam makanan sehari-hari.
Baca Juga: Pendaftaran PPPK 2023 Kini Dibuka! Ketahui Perbedaan PPPK Khusus dan Umum
Selain natrium, mie instan juga mengandung bahan yang disebut Tertiary Butyl Hydroquinone (TBHQ). TBHQ adalah pengawet kimia yang digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk mie instan.
Salah satu dampak buruk dari kandungan TBHQ ini adalah memperlambat proses pencernaan dalam tubuh.
Mie instan dapat tetap berada dalam perut selama berjam-jam sebelum dicerna sepenuhnya.
Sebagai hasilnya, ini dapat mengganggu saluran pencernaan, menyebabkan ketidaknyamanan, dan berpotensi menyebabkan pembengkakan perut, kerusakan saraf, dan bahkan risiko limfoma.
Tidak hanya itu, banyak mie instan juga mengandung MSG (Monosodium Glutamat).
Artikel Terkait
Resep Membuat mie goreng yang super pedes dan nikmat
Mie Sedap Ditarik di Singapura
Kabar Gembira Untuk Kamu Yang Ngga Mau Ribet Membuat Mie Cup
Mie Ayam Menjadi Makanan Jutaan Orang, Inilah Rahasianya
Terbang dan Lempar Mie Ayam Menjadi Daya Tarik
Mengenal Varian Mie Sehat dari Mie Khangen Produk Asli Warga Kota Depok