Wiranto sangat berjasa di masa transisi kepemimpinan nasional dari Orde Baru ke Orde Reformasi. Beliau pernah menjabat Menhankam/Pangab di era Soeharto dan BJ Habibie (1997-1999), serta Menko Polhukam di era Abdurahman Wahid (1999-2000). Begitu pula SBY yang pernah menjadi Ketua Fraksi ABRI di MPR (1999), Menteri Pertambangan dan Energi (1999-2000), Menko Polsoskam 2000-2001, dan Menko Polkam di era Megawati (2001-2004). Sementara Agum Gumelar pernah menjadi Menteri Perhubungan (1999-2001) dan Menko Polsoskam (2001).
Kompetisi ini dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK).
Baca Juga: Proses Penghapusan NPWP Secara Online: Mudahnya Prosedur Tanpa Harus ke Kantor Pajak
Pada pilpres 2009 kembali tiga kader TNI ikut terlibat dalam tiga pasangan capres-cawapres, yaitu SBY, Wiranto, dan Prabowo Subianto. SBY kembali mencalonkan diri dengan menggandeng birokrat sekaligus ekonom senior Boediono, sementara Wiranto mendampingi JK sebagai cawapres, dan Prabowo mendampingi Megawati.
Sebagaimana Wiranto dan SBY, Prabowo sebagai pendatang baru dalam pilpres kali ini, merupakan purnawirawan TNI yang cukup sukses. Dia pernah menjadi Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) dengan berbagai penugasan dan juga pelatihan yang pernah dia ikuti.
Pilpres kali ini kembali dimenangkan oleh SBY, bersama wakilnya Boediono.
Pada pilpres 2014, jumlah pasangan capres-cawapres lebih sedikit dibandingkan sebelumnya, hanya dua pasangan yaitu: Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan wajah baru Joko Widodo yang menggandeng JK. Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa, seorang profesioal, tokoh partai, sekaligus mantan aktivis kampus dan alumni HMI. Sedangkan Joko Widodo, mantan Walikota Solo, berpasangan dengan JK yang sebelumnya pernah menjadi Wakil Presiden di era SBY.
Nama Joko Widodo atau Jokowi relatif baru dibandingkan beberapa capres-cawapres lainnya. Nama Jokowi mulai dikenal beberapa tahun setelah reformasi terutama sejak terpilih sebagai Walikota Solo tahun 2005 dan terpilih lagi untuk periode kedua. Jabatan tersebut dia tinggalkan karena mengikuti pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akhirnya terpilih untuk periode 2012-2017. Namun jabatan Gubernur ini hanya berlangsung sekitar dua tahun (2012-2014) karena beliau mengikuti pilpres 2014.
Nasib baik berpihak pada Jokowi-JK, sekaligus mengantarkan JK sebagai wapres kedua dari dua presiden yang berbeda.
Baca Juga: Makna dan Fungsi Pancasila: Menggali Arti 5 Sila sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia
Pilpres 2019 kembali diikuti oleh dua pasangan yaitu petahana Joko Widodo yang menggandeng Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Prabowo yang pernah gagal sebagai capres di tahun 2014 dan cawapres di tahun 2009, menggandeng Sandiaga Uno, seorang pengusaha nasional yang terbilang sukses. Sementara Joko Widodo menggadeng Ma’ruf Amin, tokoh NU yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pasangan Jokowi-Ma’ruf mampu menarik simpati masyarakat sehingga keluar sebagai pemenang meski dengan selisih suara yang tidak terlalu banyak.
Pada pilpres 2024, seperti yang telah diumumkan KPU, akan ada tiga pasang capres-cawapres, yaitu: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baik Anies Baswedan maupun pasangannya Muhaimin Iskandar, merupakan pendatang baru yang belum pernah mencalonkan diri sebelumnya. Anies merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta yang memiliki latar belakng cukup beragam. Beliau pernah menjadi akademisi dengan jabatan terakhir sebagai Rektor Universitas Paramadina. Beliau juga pernah menjadi birokrat, sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah di era pemerintahan Jokowi periode pertama. Namun jabatan itu hanya diembannya selama dua tahun (2014-2016), karena terjadi reshuffle.
Baca Juga: Polsek Kepulaun Seribu Selatan Giat Patroli Malam Dialogis, Himbauan Terhadap Kenakalan Remaja
Artikel Terkait
Awali Pelayanan KB, BKKBN Gelar Kick-Off Pelayanan KB, Pencanangan Gerai Yansus, KB Perusahaan dan Peringatan Hari Ibu ke-95
Melalui Baznas, Asperindo Salurkan Dana Kemanusian Untuk Palestina Rp 45 Juta
Klarifikasi BPKN Terkait Pengaduan Produk Kanemocho Beauty Skincare Oleh Konsumen
Jelang Keberangkatan Rihlah Ilmiah Goes To Singapura dan Malaysia, SMP PCI Dimudahkan Imigrasi Buat Passport Melalui Eazy Passport
Bhabinkamtibmas Pulau Kelapa Himbau Warga Menjelang Pemilu 2024 Gunakan Media Sosial dengan Bijak