4. Zat Besi
Zat besi membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi. Daging merah, ayam, ikan, dan sumber zat besi nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian adalah pilihan yang baik.
5. Asam Amino Esensial: L-Tirosin dan L-Triptofan
Asam amino esensial seperti L-tyrosine dan L-tryptophan membantu produksi neurotransmitter yang mendukung suasana hati, konsentrasi, dan tidur yang baik.
Makanan yang kaya akan protein seperti daging, ikan, telur, dan produk susu dapat menyediakan asam amino ini.
6. Gula Otak: Glukosa
Otak merupakan organ yang sangat tergantung pada glukosa sebagai sumber energi utama. Asupan karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan dapat memberikan pasokan glukosa yang stabil untuk menjaga fungsi otak yang optimal.
7. Kurkumin (Curcumin)
Kurkumin, senyawa yang ditemukan dalam kunyit, memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kurkumin dapat memberikan perlindungan terhadap gangguan kognitif dan penyakit neurodegeneratif.
Cara Menggabungkan Nutrisi Ini dalam Diet Sehari-hari
- Konsumsilah beragam makanan sehat yang mencakup semua kelompok makanan.
- Sertakan ikan berlemak dalam diet Anda setidaknya dua kali seminggu.
- Pilih makanan yang kaya akan serat, seperti sayuran dan buah-buahan.
- Minimalkan konsumsi makanan olahan dan tinggi gula tambahan.
- Pastikan untuk memasukkan nutrisi ini dalam diet anak-anak untuk mendukung perkembangan otak mereka.
Dengan memperhatikan asupan nutrisi yang tepat, Anda dapat mendukung kesehatan otak dan menjaga fungsi kognitif yang optimal.
Selain itu, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai kebutuhan individu Anda.
Artikel Terkait
Mengenal Penyebab Umum Nyeri Dada: Ketahui dan Tanggapi dengan Bijak
Nikmati Kelezatan dan Kesehatan dengan 5 Jenis Kacang Pilihan
Mengapa Ikan adalah Menu Unggul untuk Perkembangan Otak Anak?