Berdasarkan Penelitian ‘Childfree di Indonesia' oleh Akademisi Universitas Pelita Harapan pada juni 2024, mengungkap masyarakat Indonesia yang menerapkan pilihan hidup tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.
Finansial
Salah satu faktor orang memilih untuk childfree adalah karena biaya hidup.
Sebab, biaya hidup semakin tinggi seiring dengan peningkatan inflasi atau penurunan nilai mata uang.
Selain itu, pengeluaran terbesar seorang anak adalah biaya pendidikan.
Padahal, pemerintah sudah memberikan fasilitas sekolah gratis, tetapi tidak semua orang yang memanfaatkan hal tersebut.
Pengaruh Budaya Barat
Pada era modern, banyak masyarakat yang menggemari budaya barat terutama generasi milenial dan generasi Z.
Sosial budaya dari barat semakin beredar di Indonesia, melalui berbagai produk digital.
Salah satunya adalah budaya childfree ini. Sebab, gagasan tentang childfree dimulai dari budaya barat yang menerapkan ideologi liberal.
Seperti diketahui, liberalisme adalah ideologi yang menjunjung tinggi kebebasan manusia, namun tetap dipertanggungjawabkan.
Trauma Masa Lalu
Seseorang yang memiliki trauma masa lalu cenderung merasa 'takut' ketika mereka menjadi orang tua.
Salah satunya, mereka takut akan memberikan perlakuan buruk terhadap anak mereka.
Oleh karena itu, childfree sebagai pilihan pencegahan mereka agar tidak ada lagi anak yang mengalami penderitaan yang sama seperti mereka.
Artikel Terkait
Gelar Pekan Pelayanan KB Serentak, BKKBN Targetkan 1,4 Juta Akseptor tuk Peringati Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2024
Penjelasan Cak Nanto soal Pemanggilan Menag oleh Pansus
Ungguli Sekolah di Indonesia, MAN 2 Kota Malang Raih Medali Terbanyak OSN 2024
Dukung PON XXI Aceh-Sumut, KM. Kelud Dijadikan Akomodasi Terapung
Ramai Kabar Saaih Halilintar Tak Tampil di PON Aceh-Sumut 2024, Sejumlah Artis Ini Justru Pernah Jadi Atlet Pekan Olahraga Nasional