MPBTQ Salah Satu Puzzle Upaya Pemberantasan Buta Huruf Al Qur'an di Kota Depok

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 13:23 WIB

Oleh : Nur Adi Setyo, S.Pd.I, M.Pd

Rektor Institut Ilmu al Quran IIQ Jakarta Nadjmatul Faizah menyebut angka buta aksara al Quran di Indonesia masih sangat tinggi.

Hasil riset lembaga pengabdian masyarakat IIQ  melalui Program Kuliah Kerja Lapangan tahun 2021/2022 yang dilakukan secara nasional di 25 Provinsi meneyebut bahwa terdapat 72,25 persen masyarakat terkategori belum mampu membaca alquran dengan baik.1

Menyikapi temuan tersebut, Menteri Agama Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta memberikan komentarnya.

Baca Juga: Mencuat Pembobolan Rekening Dormant, Tommy Kurniawan Minta Perbankan Tingkatkan Pengawasan

"Tinggi sekali loh Itu artinya hanya berapa yang bisa ngaji. Antara lain sebabnya mereka tidak punya Alquran," kata Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini saat memberi sambutan dalam acara peluncuran Operasional Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024)

Selain karena keterbatasan Alquran, menurut dia, yang menyebabkan masyarakat Indonesia masih buta huruf karena guru agama masih terbatas. 

"Kemudian faktor kedua. Disamping kepeterbatasan mushaf Alquran juga keterbatasan guru ngaji," jelas dia. 

Disisi lain, Berdasarkan hasil penelitian Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), kata dia, jumlah guru mengaji di seluruh Indonesia itu hanya 928 ribu guru.

Sementara itu, populasi umat Islam di Indonesia berjumlah 270 juta. "Berarti satu guru ngaji itu harus mengajar lebih seribu anak. Gak mungkin," jelas dia. 

Dia mengatakan, penelitian itu juga mengungkapkan bahwa 40 pesen dari 928 ribu guru ngaji itu gajinya hanya Rp 100 ribu per bulan."Apakah orang bisa hidup dari 100 ribu rupiah per bulan? Itulah nasib guru ngaji," ujar dia.

Berbagai Data dan Angka Terkait Buta Huruf Al-Qur'an

Kajian Kemenag:

Data dari kajian Kementerian Agama menunjukkan bahwa tingkat kemampuan membaca Al-Qur'an pada level "cukup dan kurang". 

Hasil Survei Lain:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X