Minat dan Motivasi:
Kurangnya minat murid dan motivasi dari keluarga juga menjadi faktor pendukung.
Jumlah Murid dan Kualitas Pengajar:
Ketidakseimbangan antara jumlah murid dan pengajar serta kualitas pengajar.
Penyebab buta huruf Al-Qur'an di Indonesia menurut kemententrian agama adalah kombinasi dari kurangnya minat dan motivasi dari individu, dukungan keluarga dan lingkungan yang lemah, keterbatasan fasilitas dan kualitas pengajaran, pengaruh distraksi teknologi seperti gawai dan media sosial, serta faktor sosio-ekonomi seperti kemiskinan yang menghambat akses pendidikan Al-Qur'an.
Berikut adalah rincian faktor-faktor tersebut:
Kurangnya Minat dan Motivasi
Banyak orang menunda atau tidak punya keinginan untuk belajar membaca Al-Qur'an karena merasa sibuk, usia terlalu tua, atau kurangnya kepercayaan diri untuk memulai.
Dukungan Keluarga dan Lingkungan
Keluarga sering kali tidak menjadikan pendidikan Al-Qur'an sebagai prioritas, sementara lingkungan masyarakat dan sekolah juga tidak memberikan dukungan yang memadai.
Fasilitas dan Kualitas Pengajaran
Kualitas guru yang kurang kompeten dan fasilitas pengajaran yang terbatas atau tidak memadai membuat proses belajar mengajar Al-Qur'an menjadi kurang efektif.
Pengaruh Teknologi
Gawai, media sosial, dan hiburan daring menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk belajar Al-Qur'an, sehingga kedekatan dengan kitab suci ini terpinggirkan.
Artikel Terkait
Pejabat yang Suka Bikin Drama Berakhir Tragis
Pendekatan Multi Disiplin dalam Kuantum Ekonomi
Branding Halu-Halu: Tipu Daya Digital yang Melahirkan Pemimpin Semu dan Manusia Jadi-Jadian
Pidato Prabowo di PBB: Inspirasi untuk Puisi Kritik Imperialisme
Belajar dari Jepang, Korea, dan Finlandia: Membenahi Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia