Pendekatan intervensi gizi melalui pelayanan kesehatan dan suplementasi memang penting, tetapi tidak cukup jika akar permasalaha akses pangan, pengetahuan gizi, dan keberlanjutan pangan tidak disentuh. Di sinilah pentingnya memperkuat ketahanan pangan melalui pemberdayaan keluarga dan komunitas, serta memanfaatkan potensi lokal.
Menggali Kearifan Lokal: Pangan, Pekarangan, dan Ketahanan
Masyarakat Melayu di Siak sebenarnya memiliki tradisi panjang dalam pengelolaan pangan lokal: menanam sayur di pekarangan, memelihara tanaman obat keluarga, memanfaatkan tanaman dan sumber pangan lokal seperti ubi, atau ikan air tawar. Sayangnya, tradisi ini banyak terlupakan karena modernisasi, urbanisasi, dan perubahan gaya hidup.
Program nutrisi berbasis kearifan lokal yang saya kajukan pada 2018 bertujuan menghidupkan kembali tradisi tersebut, melalui:
Pelatihan pemanfaatan pekarangan bagi perempuan.
Pengenalan pola makan sehat berbasis pangan lokal: sayur, umbi-umbian, daun-daunan, protein nabati/hewani lokal.
Pembentukan kebun komunitas perempuan.
Pelatihan memasak dengan bahan pangan lokal dan bergizi.
Revitalisasi budaya gotong royong dan saling membantu dalam komunitas.
Pendekatan berbasis kearifan lokal ini lebih mudah diterima oleh masyarakat, karena tidak bertentangan dengan budaya setempat dan menggunakan sumber daya yang sudah ada. Dengan cara ini, ketahanan pangan keluarga bisa dibangun secara mandiri, berkelanjutan, dan kontekstual.
Mengaktifkan Perempuan sebagai Agen Perubahan
Dalam kajian lapangan, saya menemukan bahwa ketika perempuan diberi pelatihan dan pendampingan:
Pekarangan yang dahulu kosong mulai ditanami sayuran dan tanaman pangan.
Ibu menjadi lebih selektif dalam memilih bahan makanan bagi anak dan keluarga.
Konsumsi sayur dan pangan sehat meningkat, tanpa perlu pengeluaran besar.
Artikel Terkait
916 Orang Meninggal dalam Bencana Banjir-Longsor Sumatera, BNPB Sebut 274 Orang Masih dalam Pencarian
Momen Prabowo Makan Masakan Warga Pengungsi Saat Cek Dapur di Aceh, Pastikan Gizi Dan Kelayakan
Jubir PKS Desak Pemerintah untuk Segera Menetapkan Banjir-Longsor Sumatera Sebagai Bencana Nasional
Sekolah Terdampak Banjir di Sumbar, Apresiasi Gerak Cepat Kemendikdasmen
TNI AD Dirikan Pos Kesehatan Terpadu untuk Korban Banjir di Aceh