Yang menarik, seperti diungkap Sayyid Quthb, tanaman yang berbau harum ada yang dikonsumsi manusia.
Mungkin kalau di Indonesia cengkeh, jahe, kencur, kunir dan lainnya. Ada juga yang jadi santapan binatang. Namun ada juga yang hanya sekadar jadi penghias atau kesenangan untuk manusia.
Namun Syaikh Nawawi memahami tanaman yang beraroma harum itu adalah bahan dasar jamu dan parfum.
Hal itu bisa dipahami karena beliau orang Jawa. Seperti dimaklum jahe, kunir, dan kencur adalah bahan dasar jamu. Begitu juga cengkeh, kayu manis, dan akar wangi atau vetiver adalah bahan dasar parfum sebelum dicampur alkhohol.
Ayat ini menggugah manusia bahwa biji-bijian yang selama ini dikonsumsi seperti gandum, jagung, jawawut, padi, dan sorgum adalah nikmat dari Allah yang paling sesuai dengan perut manusia.
Semuanya tidak datang begitu saja, tapi Allah yang mengadakan. Begitu juga dengan bunga-bunga yang harum aromanya yang bermanfaat sebagai parfum, jamu, dan aroma terapi.***
*Penulis: Dai Lembaga Dakwah Darul Akhyar (LDDA) Kota Depok.