Oleh: Khairunnas)*
Pencegahan stunting harus menjadi ikhtiar bersama anak bangsa.
Tidak hanya oleh instansi terkait seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kemenkes,.
Tetapi juga harus melibatkan unsur-unsur lain dalam pemerintahan, seperti Kementerian agama, Kemendikbud dan Ristek, kementerian pertanian, serta lembaga lainnya.
Bahkan, gerakan pencegahan stunting juga harus melibatkan instansi diluar pemerintahan.
Seperti industri makanan, pengusaha peternakan dan pertanian, perusahaan farmasi dan sebagainya.
Lebih jauh dari itu, kelompok ormas dan NGO juga perlu diikutsertakan untuk menggerakkan upaya pencegahan stunting di akar rumput.
Baca Juga: 3 Debt Collector Ditetapkan Sebagai Tersangka, 4 dalam Pengejaran
Usaha pencegahan stunting harus menjadi gerakan bersama atau dalam istilah kerennya disebut "Gerakan Semesta Mencegah Stunting".
Seluruh eksponen masyarakat harus bergerak bersama melakukan edukasi untuk mewujudkan Indonesia yang Bebas Stunting.
BKKBN sebagai pelaksana harian program nasional percepatan menurunan angka stunting telah meluncurkan aplikasi ELSIMIL sebagai paltform untuk pencegahan stunting.
ELSIMIL atau elektronik siap nikah siap hamil adalah aplikasi yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan keluarga beresiko stunting.
Ada empat sasaran yang dicatat dan dilaporkan di ELSIMIL, yaitu calon pengantin dan atau pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan keluarga yang memiliki balita 0-59 bulan.
Keempat kelompok sasaran ini adalah keluarga yang beresiko melahirkan dan atau memiliki anak stunting.
Keberadaan ELSIMIL diharapkan dapat mempermudah Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) percepatan penurunan stunting dalam mendata dan melakukan surveilans terhadap keluarga yang beresiko stunting.