artikel

Apakah Organik Lebih Baik dari Anorganik? Apakah Organik Makanan Sehat atau Hanya Sekadar Tren?

Minggu, 30 Januari 2022 | 08:00 WIB

Edisi.co.id - Selama beberapa tahun terakhir, makanan organik telah menyebar dengan sangat cepat. Walaupun harganya lebih mahal, tren membeli makanan organik berubah dari hanya sekadar alternatif menjadi perihal tentang moral dan sosial. Makanan organik dikenal lebih sehat lebih alami dan lebih etis. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud organik?

Tidak ada kesepakatan secara global, Jadi di setiap negara mempunyai definisi dan peraturannya sendiri. secara umum, makanan organik adalah makanan yang tumbuh tanpa benih yang dimodifikasi secara genetis (GMO), tanpa pupuk sintetis, atau tanpa pestisida sintetis. Melainkan, para petani organik menggunakan cara yang lebih tradisional dalam bercocok tanam. dan menggunakan pupuk organik seperti pupuk kompos atau pupuk kandang.

Walaupun niat untuk membeli makanan organik jelas dipandang mulia, apakah hal ini sebenarnya efektif ? atau hanya sekadar tren mahal yang dapat kita hindari tanpa merasa bersalah? Apakah makanan organik lebih sehat? Satu gagasan yang terkait dengan tanaman organik Adalah bahwa pertumbuhan natural yang dialami tanaman itu pada dasarnya membuat tanaman lebih bergizi dan lebih sehat. Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa makanan organik mengandung lebih banyak antioksidan.

Tumbuhan memproduksi antioksidan sebagai pestisida mereka sendiri. Tanaman organik sepertinya harus bekerja lebih keras, sementara tanaman biasa banyak dibantu oleh manusia. Antioksidan dipercaya memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, namun secara umum para ilmuwan masih berdebat tentang hal tersebut.

Kita tidak tahu apakah, dan bagaimana caranya, antioksidan bisa berguna bagi kita, atau berapa banyak jumlah buah yang harus dimakan seseorang untuk mendapatkan antioksidannya. Bagaimana tentang pendapat bahwa makanan organik lebih bernutrisi? Buktinya beragam.

Baca Juga: Bisakah Ponsel Menyakiti Kita?

Beberapa penelitian menemukan Bahwa makanan organik dapat memiliki konsentrasi vitamin C yang sedikit lebih tinggi, juga asam lemak omega-3, namun ada pula penelitian lain yang tidak menemukan perbedaan yang signifikan.

Secara keseluruhan, bukti yang berbeda-beda ini menunjukkan bahwa hanya ada perbedaan kecil dalam nilai gizi dari kedua sisi makanan Jadi, dari penelitian yang ada sejauh ini, makanan organik sepertinya tidak berpengaruh besar pada kesehatan.

Yang kita ketahui adalah, secara umum, memakan buah dan sayur baik untukmu, dan kebanyakan dari kita belum melakukannya secara cukup. Makan sayur-sayuran lebih penting untuk kesehatanmu daripada mengetahui bagaimana sayuran itu diproduksi.

 Apakah makanan organik lebih alami? Masyarakat tidak membeli makanan organik hanya untuk mendapat vitamin ekstra, Tetapi juga untuk menghindari sesuatu yang beracun; pestisida dan pupuk buatan. Dan memang beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya makanan organik memiliki residu pestisida yang lebih sedikit.

Namun, sebenarnya masih lebih rumit dari pada itu. Sedikit pestisida bukan berarti tidak ada pestisida sama sekali. Walaupun pestisida seharusnya menjadi pilihan terakhir dalam pertanian organik, pestisida tidaklah dilarang.

Kebanyakan pestisida organik adalah racun alami, seperti minyak sayuran, sabun abu panas belerang atau tembaga sulfat. Tetapi ada juga zat-zat sintetis juga. Apa perbedaan antara pestisida organik dan pestisida biasa? Sebenarnya tidak banyak. Pestisida organik tidak sepenuhnya lebih aman daripada pestisida biasa. Racun tetaplah racun. Tidak peduli apakah itu zat buatan, atau langsung dari alam.

faktanya, dalam kasus tembaga sulfat, yang sering digunakan pada apel organik, dan dianggap pestisida organik pilihan, sebenarnya lebih berbahaya bagi manusia. Tingkatan racun zat apa pun Tergantung pada konsentrasinya dan tingkat paparannya — bukan pada alami atau tidaknya. Ada beberapa penelitian terkini mengenai bagaimana tingkat paparan pestisida kita berdampak pada kesehatan kita dalam jangka panjang.

Penelitian dari Prancis pada tahun 2018 menghubungkan tidak pernah memakan makanan organik dengan risiko yang lebih tinggi untuk kanker tertentu. Namun, penelitian itu dikritik banyak orang.

Halaman:

Tags

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB