Oleh : Sopian Muhammad*
Munculnya Kristen Dalam Pandangan Islam
Di kalender Masehi disebutkan, tanggal 6 April merupakan Hari Wafat Isa Al-Masih, sedangkan 17 Mei diperingati sebagai Kenaikan Isa Al-Masih.
Sebetulnya, adakah hubungan antara Isa (Yesus) dengan munculnya agama Kristen?
Alangkah baiknya apabila umat Islam pun mengetahui hal ini.
Sebab, Isa As – yang disebut kaum Nasrani sebagai Yesus atau anak Allah – adalah salah satu nabi yang harus kita yakini keberadaannya.
Dia tidak lebih dari nabi dan hamba Allah yang lainnya, bukan sebagai anak Allah apalagi mentuhankannya.
Baca Juga: Tinjauan Kajian Ayat Quran tentang Isra dan Miraj
Yesus atau Isa As adalah salah satu nabi yang diutus kepada umat Yahudi. Ia menandai titik balik penting dalam sejarah Yahudi dan Kristen.
Orang-orang Yahudi menolak ajaran Yesus. Bahkan ia sempat diusir dari Palestina. Pengikut Yesus kemudian dikenal sebagai umat Nasrani.
Sesungguhnya agama yang disebut Nasrani atau Kristen saat ini didirikan oleh seseorang yang disebut Paulus (Saul dari Tarsus). Paulus sang Rasul (3–62 M), nama Ibraninya adalah Saul. Dia seorang penduduk Roma yang beragama Yahudi, lahir pada tahun 3 M di Kota Tarsus, di sebelah selatan Turki.
Kota Tarsus, tempat Paulus dibesarkan, merupakan pusat perkembangan ilmu dan filsafat stoicisme, yang memfokuskan ajaran-ajarannya pada akhlak dan aliran panteisme (wahdah al-wujûd).
Pengaruh aliran pemikiran tersebut tampak jelas dalam berbagai ungkapan Paulus tentang dasar-dasar ajaran Kristen, seperti yang dijelaskan dalam kamus Alkitab (Halaman: 196).
Ini berarti bahwa Paulus memiliki latar belakang budaya filsafat Yunani, dan juga budaya Yahudi (Perjanjian Lama) karena dia orang Yahudi.
Paulus sendiri tidak meyakini ketuhanan Yesus. Dia juga memandang para pengikut Yesus hanya sebagai ancaman agama dan politik terhadap negara.