Baca Juga: Kapolri Tegaskan Polri Tidak Anti Kritik: Kita Jawab Kritik dengan Langkah-Langkah
2. G30S/PKI
Istilah ini yang sering didengar masyarakat, bahkan udah masuk dalam buku-buku sejarah di sekolah pada tahun 1966-1967.
G30S/PKI juga dianggap sebagai istilah resmi era orde baru yang dipimpin oleh mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Menurut Asvi Warman Adam (sejarawan LIPI), sejak orde baru berkuasa, Soeharto mulai menggunakan istilah G30S/PKI.
G30S singkatan dari Gerakan 30 September. Sementara, pencantuman kata 'PKI' merujuk pada Partai Komunis Indonesia yang dianggap sebagai dalang tunggal peristiwa tersebut.
Penggunaan istilah ini, kata Asvi, ketika itu ada Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub)--peradilan untuk mencari tahu pelaku pada peristiwa tersebut. Yang diadili pertama kali adalah Nyono, Ketua CC PKI Jakarta Raya. Sejak itu dikaitkan dengan PKI sebagai pelaku.
3. Gestok
Istilah ini yang sering digaungkan oleh Soekarno, merujuk pada manuver politik Mayjen. Soeharto, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Menurut Hermawan Sulistyo (pada buku yang sama), pada 1 Oktober 1965, gerakan 30 september segera disusul oleh serangkaian aksi pembalasan.
Mayjen. Soeharto yang memimpin aksi pembalasan tersebut. Belakangan, manuver Soeharto ini kemudian dikenal sebagai Gestok (Gerakan Satu Oktober).
Lebih lanjut, Hermawan menjelaskan bahwa Gestok sempat menjadi istilah resmi pada 1966-1967, sebelum Bung Karno lengser sebagai Presiden.
Hal senada juga disampaikan oleh Asvin, dia mengatakan bahwa istilah Gestok digunakan oleh Bung Karno untuk merujuk manuver politik Mayjen. Soeharto.
Ketiga istilah itu, kata Hermawan, sebagai petunjuk adanya dua fase yang berbeda atas rangkaian peristiwa yang terjadi.
Tak hanya itu, menurut Hermawan, ketiga istilah tersebut juga menggambarkan pembeda antara kelompok politik yang memenangkan konflik dan mereka yang kehilangan kekuasaan.