Apa bedanya antara Gestok, Gestapu, dan G30S PKI

photo author
- Selasa, 19 Oktober 2021 | 23:22 WIB
Enam jenderal dan satu pewira yang meninggal /pinterest
Enam jenderal dan satu pewira yang meninggal /pinterest

Baca Juga: Kapolri Tegaskan Polri Tidak Anti Kritik: Kita Jawab Kritik dengan Langkah-Langkah

2. G30S/PKI

Istilah ini yang sering didengar masyarakat, bahkan udah masuk dalam buku-buku sejarah di sekolah pada tahun 1966-1967.

G30S/PKI juga dianggap sebagai istilah resmi era orde baru yang dipimpin oleh mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Menurut Asvi Warman Adam (sejarawan LIPI), sejak orde baru berkuasa, Soeharto mulai menggunakan istilah G30S/PKI.

G30S singkatan dari Gerakan 30 September. Sementara, pencantuman kata 'PKI' merujuk pada Partai Komunis Indonesia yang dianggap sebagai dalang tunggal peristiwa tersebut.

Penggunaan istilah ini, kata Asvi, ketika itu ada Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub)--peradilan untuk mencari tahu pelaku pada peristiwa tersebut. Yang diadili pertama kali adalah Nyono, Ketua CC PKI Jakarta Raya. Sejak itu dikaitkan dengan PKI sebagai pelaku.

3. Gestok

Istilah ini yang sering digaungkan oleh Soekarno, merujuk pada manuver politik Mayjen. Soeharto, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Menurut Hermawan Sulistyo (pada buku yang sama), pada 1 Oktober 1965, gerakan 30 september segera disusul oleh serangkaian aksi pembalasan.

Mayjen. Soeharto yang memimpin aksi pembalasan tersebut. Belakangan, manuver Soeharto ini kemudian dikenal sebagai Gestok (Gerakan Satu Oktober).

  1. Baca Juga: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bantu Usaha Mikro Terdampak Covid

Lebih lanjut, Hermawan menjelaskan bahwa Gestok sempat menjadi istilah resmi pada 1966-1967, sebelum Bung Karno lengser sebagai Presiden.

Hal senada juga disampaikan oleh Asvin, dia mengatakan bahwa istilah Gestok digunakan oleh Bung Karno untuk merujuk manuver politik Mayjen. Soeharto.

Ketiga istilah itu, kata Hermawan, sebagai petunjuk adanya dua fase yang berbeda atas rangkaian peristiwa yang terjadi.

Tak hanya itu, menurut Hermawan, ketiga istilah tersebut juga menggambarkan pembeda antara kelompok politik yang memenangkan konflik dan mereka yang kehilangan kekuasaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X