Gerakan Islam dalam Politik Indonesia

photo author
- Rabu, 9 November 2022 | 10:10 WIB

Untuk mendapatkan keterangan lebih dalam, ia juga melakukan wawancara dengan mantan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Ismail Yusanto.

Dari hasil penelitiannya yang terhimpun dalam buku ini, beberapa artikel membahas tentang kondisi Syiah , sebagai golongan minoritas yang merasa terhimpit, bahkan mengalami tindakan rasis di beberapa daerah tertentu.

Misalnya dalam insiden Sampang (2011 – 2012) yang berujung pada kekerasan terhadap Tajul Malik, ustadz muda Syiah yang terpandang, dan beberapa pengikutnya.

Atas dasar keterhimpitan yang kerap dirasakan oleh orang-orang Syiah, Jalaluddin Rakhmat, seorang intelektual Syiah terkemuka dan pendiri IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bayt Indonesia), saat terpilih menjadi anggota DPR RI pada 2014, ia menyadari pentingnya tujuan-tujuan politik untuk memperjuangkan pengakuan dan perlindungan bagi komunitas Syiah di Indonesia.

Penting kiranya memberi perhatian pada aspek-aspek politik dari organisasi-organisasi yang lahir dari rahim Syiah ini untuk melihat mereka terhadap insiden yang terjadi di Sampang.

 

(ket)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X