Pengidap DBD biasanya akan merasa tidak nyaman di bagian punggung dan perut. Gejala ini muncul 2-4 hari setelah virus masuk ke tubuh. Gangguan ini dapat berupa mual, muntah atau nyeri di ulu hati.
5. Tubuh Terasa Lelah
Kelelahan pada tubuh saat terserang penyakit memang wajar. Pada gejala DBD, lelah disebabkan oleh nafsu makan yang berkurang. Akibatnya, tubuh tidak memiliki banyak energi dan imun melemah.
Gejala DBD Pada Anak-anak
Dikutip penjelasan dari Gina Noor Djalilah, pakar kesehatan UM Surabaya sekaligus dosen spesialis anak Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), yang dikutip dari laman um-surabaya.ac.id, berikut ini gejala DBD pada anak:
1. Gejala Awal
- Mengalami demam tinggi sekitar 3-14 hari.
- Masalah pencernaan (mual dan muntah).
- Nyeri otot dan pegal-pegal di seluruh tubuh.
- Ruam kemerahan pada kulit.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Imunitas Tubuh Melemah
Gejala DBD yang parah tersebut diakibatkan oleh imunitas tubuh yang lemah serta keterlambatan penanganan. Gejala tersebut biasanya dimulai 24-48 jam atau saat demam hari ke-4 sampai hari ke-5. Gejalanya antara lain:
- Sakit perut.
- Nyeri perut saat ditekan.
- Hipotermia.
- Muntah atau feses berdarah.
- Gusi berdarah.
- Mimisan.
- Trombosit darah menurun.
- Perasaan mudah gelisah.
- Badan terasa lelah.
3. Dengue Syok Syndrome (DSS)
Jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan Dengue Syok Syndrome (DSS), atau sindrom syok pada penderita DBD. Gejala yang dialami antara lain:
- Pendarahan tiba-tiba, biasanya di gusi, hidung, atau mulut.
- Tekanan darah menurun drastis.
- Denyut nadi melemah.
- Kebocoran pembuluh darah.
- Produksi urin menurun.
- Trombosit darah menurun.
- Kegagalan fungsi organ.
Gejala ini sangat fatal bila tidak segera mendapatkan penanganan medis, apalagi imun tubuh anak juga tidak sekuat orang dewasa. Maka dari itu, orangtua diharapkan lebih waspada dengan gejala DBD yang terjadi pada anak.
Penyebab DBD
Penyebab utama Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pada tahun 2009, WHO membagi demam berdarah menjadi demam dengue dan DBD parah. Gejala utama yang membedakan DBD dari demam dengue adalah peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan kebocoran plasma.
Fase DBD
Dilansir laman yankes.kemkes.go.id, DBD terbagi menjadi beberapa fase, antara lain:
1. Fase Awal
Fase awal demam berdarah ditandai dengan gejala yang mirip malaria atau influenza. Gejala yang biasa dialami adalah demam, sakit kepala , nyeri sendi, dan masalah pencernaan. Karena gejalanya hampir sama seperti demam biasa, maka sering disalah artikan dan tidak ditangani dengan baik.
2. Fase Kritis
Artikel Terkait
Apa Saja Daftar Handphone yang Tidak Bisa Menggunakan WhatsApp Per 31 Desember 2022
Apakah Seorang Penderita Diabetes Harus Merawat Kakinya?
Apakah Minyak Wijen Memiliki Manfaat Bagi Tubuh? Yuk Simak!