Oleh : DR. Daud Rasyid, MA
Dalam Islam, sumber-sumber ilmu berasal dari: wahyu dan akal. Wahyu adalah informasi tentang sesuatu dari Yang Maha Mengetahui, Allah SWT.
Wahyu Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dalam bentuk Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Ciri khas wahyu itu adalah mengandung kebenaran mutlak, yang tidak perlu didiskusikan kebenarannya.
Fungsi manusia dalam kaitan ini adalah memahami wahyu dan mengoperasionalkannya.
Manusia hendaknya tidak terjebak dalam mempersoalkan kebenaran wahyu dan validitasnya. Sebab, hal itu hanya sekadar pemborosan energi dan kurang bermanfaat.
Baca Juga: Metode Berpikir Islami : Berpikir dalam Islam
Adapun sumber ilmu yang kedua, yaitu akal. Akal manusia ditakdirkan dan disetting oleh Allah agar mampu menemukan pengetahuan.
Berbagai perangkat kasar dan perangkat lunak telah Allah siapkan untuk tujuan itu. Sebab dalam Islam, akal adalah kunci penugasan manusia.
Tanpa akal, manusia tidak dapat dibebani dengan hukum-hukum syariat.
Metode akal dalam menangkap pengetahuan melalui tiga jalur:
a. Melalui indera yang dapat berupa penglihatan dan pendengaran. Informasi itu diteruskan ke akal dan diterjemahkannya secara benar.
b. Melalui logika, seperti tiga lebih besar daripada dua.
c. Melalu berita yang disampaikan oleh orang lain. Kebenaran pengetahuan ini tergantung pada kebenaran nara sumbernya.
Artikel Terkait
Anie Sunyahni di Gandeng Prima Founder Records Untuk Program Desa Penyanyi di Petarangan dan Songbanyu
Kepemimpinan itu Keteladanan, Bukan Kehebatan Berkata-kata
Substansi Bahan Bakar Minyak (BBM) Dalam Pandangan Islam
Peluang Usaha Abon Ikan Tuna
Di Tahun 2023, Lazismu Jawa Tengah Targetkan Penghimpunan 177 Milyar