Ini Dia Penyebab, Gejala dan Penanganan Asfiksia, Kamu Harus Tahu

photo author
- Kamis, 19 Januari 2023 | 21:17 WIB

Tersedak oleh makanan atau benda asing dapat menyumbat tenggorokan yang menjadi jalur masuknya udara. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu terjadinya asfiksia.

Asfiksia akibat tersedak sering dialami oleh bayi dan balita lantaran refleks menelannya masih belum sempurna. Orang tua lanjut usia juga berisiko akan hal ini karena refleks menelannya telah menurun.


4. Alergi Makanan atau Obat Tertentu

Alergi makanan atau obat-obatan tertentu bisa menimbulkan reaksi berupa pembengkakan saluran napas bagian atas, sehingga berisiko mengakibatkan asfiksia. Kondisi ini biasa disebut dengan anafilaksis.


5. Asma

Salah satu penyakit yang bisa menyebabkan asfiksia adalah asma. Asma yang cukup parah menyebabkan saluran udara membengkak dan menyempit sehingga jalur masuk oksigen ke dalam tubuh menjadi terbatas.


6. Kondisi Tertentu pada Bayi Baru Lahir

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, asfiksia juga dapat terjadi pada bayi baru lahir. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir, yaitu:

• Ibu memiliki kadar oksigen dalam darah yang rendah.
• Ibu menderita tekanan darah rendah atau hipotensi.
• Janin tercekik tali pusar saat di dalam kandungan.
Solusio plasenta.

Gejala Asfiksia

Asfiksia memiliki gejala utama berupa sesak napas. Selain itu, ada beberapa gejala asfiksia lainnya yang bisa dideteksi secara dini, yaitu:

1. Hiperventilasi (tempo napas yang cepat).
2. Nyeri tenggorokan.
3. Sakit kepala.
4. Penglihatan kabur.
5. Penurunan kesadaran.
6. Kesulitan untuk menelan.

Sedangkan, gejala asfiksia yang terjadi pada bayi di antaranya:


1. Detak jantung lemah.
2. Kulit berubah warna menjadi kebiruan.
3. Napas terengah-engah.
4. Refleks yang lemah.

Penanganan Asfiksia

Penanganan asfiksia umumnya dilakukan berdasarkan penyebabnya. Berikut beberapa tindakan medis yang biasa dilakukan untuk menangani asfiksia:


• Cardiopulmonary resuscitation (CPR), yaitu prosedur yang dilakukan dengan melakukan kompresi pada dada untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah serta oksigen di dalam tubuh. Ini biasanya dilakukan untuk menangani asfiksia dengan kondisi henti jantung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Matilda Edisi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X