Oleh: Khairunnas
”Rocker Juga Manusia. Punya Rasa, Punya Hati. Jangan Samakan Dengan Pisau Belati”.
Penggalan syair lagu dari band rock Seurieus ini begitu dalam maknanya. Lagu yang cukup fenomenal beberapa tahun silam ini, ingin menggambarkan, meski seorang rocker terkesan urakan dan terlihat cuek, tetapi sejatinya mereka juga seperti manusia lainnya.
Punya sisi sintementil, ingin diperhatikan, ingin dikasihi, ingin dicintai, ingin didengarkan, dan ingin-ingin yang lainnya.
Namun sebagai rocker yang sudah kadung dianggap sebagai sosok yang cuek, urakan, dan ”gahar”, terkadang sebagian orang mengganggap aneh jika ada rocker yang menunjukan sisi sintementilnya.
Rocker harus selalu terlihat garang, kuat, tangguh, dan tampil penuh energi setiap kali manggung.
Gambaran sosok rocker yang kuat dan tangguh itu mengingatkan saya pada salah satu profesi yang sebagian besar orang mungkin belum terlalu familiar.
Profesi itu adalah Penyuluh Keluarga Berencana atau yang sering disingkat dengan PKB. Padahal jumlah PKB saat ini di Indonesia sekitar 17.000 orang.
Baca Juga: DP3AP2KB Kabupaten Bogor Lakukan Monev Tenaga Lini Lapangan di Balai Penyuluhan KB Memang ada
Dilihat dari jumlahnya, mestinya PKB bisa menjadi sebuah kekuatan yang sangat diperhitungkan.
Mereka bisa memiliki peran yang cukup signifikan di masyarakat sehingga profesi ini tidak menjadi terlalu asing jika dibandingkan dengan dokter, bidan, perawat dan sebagainya.
PKB adalah salah satu rumpun jabatan fungsional di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
Dibandingkan jabatan lain di BKKBN, jumlah mereka jauh lebih banyak.
Namun karena mereka lebih sering dikenal sebagai orang lapangan yang ada di ”bawah”, maka seringkali tidak punya panggung untuk menunjukkan kebolehannya. Padahal, saya yakin, cukup banyak diantara mereka yang punya potensi lebih dan bisa berkiprah signifikan di masyarakat.
Sebagai ”orang lapangan” PKB adalah ujung tombak program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (Bangga Kencana) yang menjadi tugas pokok BKKBN.
Sukses tidaknya program Bangga Kencana, sejatinya akan lebih banyak ditentukan oleh PKB. Melalui tangan PKB lah program Bangga Kencana bisa berjalan dan berperan optimal dalam mewujudkan ”keluarga kecil sehat dan bahagia” yang menjadi tujuan dari dikeberadaan BKKBN.
Artikel Terkait
BKKBN Jawa Barat Selenggarakan Rapat Persiapan Rumah Data Kependudukan Pro PN 2023
RSUI Masuk Worlds Top Academic Medical Centres
Peringati Bulan K3 Nasional, Daop 1 Jakarta Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja Di Stasiun Gambir
Dua Klaster Premium Habis Terjual, Sinar Mas Land dan Hongkong Land Luncurkan Layton di NavaPark BSD City
DP3AP2KB Kabupaten Bogor Lakukan Monev Tenaga Lini Lapangan di Balai Penyuluhan KB Kemang