Pentingnya kesabaran, kedisiplinan, serta kehati-hatian adalah bagian dari pengetahuan sekaligus kecakapan yang mesti ditunjukan para orangtua terhadap anak.
Memahami ketiga dasar otoritas di atas ternyata masih belum cukup tanpa disertai metode atau pendekatan yang dilakukan.
Metode atau pendekatan tersebut menjadi gambaran dari tipe para orangtuanya. Para ahli sepakat membagi orang tua dalam 4 tipe :
1.Diktator
Tipe orangtua diktator adalah cenderung keras, tidak banyak bicara, dan terlalu menuntut anak untuk menuruti. Anak akan takut dan terpaksa harus mentaati serta menyesuaikan diri. Namun demikian cara ini hanya akan menimbulkan tekanan bahkan pemberontakan dalam diri anak.
2.Tenang
Tipe orangtua dengan sifat mengalah, takut memberikan batasan pada anak sehingga anak berbuat semaunya. Dengan demikian, dalam mengatasi kesulitan dan pertengkaran, anak cenderung mempunyai sifat kekanak-kanakan dan manja.
3.Temporizer
Ini adalah tipe para orangtua dengan pendekatan temporer ketika menangani anak. Mereka tidak konsisten menerapkan prinsip sehingga aturan-aturan menjadi kabur.
Akibatnya, si anak tidak mampu membedakan; mana sesungguhnya yang benar dan harus dijalankan, mana pula yang tidak dan seharusnya ditinggalkan.
Pemakluman-pemakluman terhadap anak, atau situasi-situasi tertentu yang dihadapi orangtua, biasanya menjadi penyebab dari ketidakkonsistenan tersebut.
Dampak lain dari pendekatan temporizer ini, selain membingungkan anak-anak, juga membuat mereka tidak mempedulikan benar-tidaknya sesuatu yang dilakukannya.
4.Kooperatif
Kooperatif adalah tipe orangtua yang berinteraksi dengan anak secara baik.
Ia mampu membina atau memahami kebutuhan anak sesuai dengan tingkat perkembangannya dan dapat memberikan kebebasan yang terbatas dan bertanggung-jawab. Inilah pendekatan yang baik dalam memperlakukan anak.
Pendekatan ini sejalan dengan semangat manajemen cinta dalam keluarga.
)* Penulis buku Manajemen Cinta Sang Nabi SAW