Oleh: Sopian Muhammad*
John Cassis, President of Cassis Group, grup perusahaan yang mengkhususkan diri dalam motivasi bisnis dan team building, mengatakan, “It's nice to be important, but it's more important to be nice”.
Ungkapan ini dapat dimaknai bahwa; menjadi orang baik itu lebih penting dibandingkan dengan menjadi orang penting sekalipun.
Menjadi baik saja ternyata belum cukup. Orang yang baik mestinya juga kuat atau tidak lemah (tobe kind but not weak).
Dalam kepemimpinan, bersikap baik tapi tidak “lemah” berbanding lurus dengan ketegasan berkomitmen.
Banyak pemimpin yang pada dasarnya baik namun lemah dalam mencontohkan praktik-praktik kepemimpinan teladan akibat terpengaruh keinginan atau bujukan negatif/destruktif orang-orang terdekat.
Baca Juga: Keutamaan Tradisi Maaf Memaafkan
Diriwayatkan, pasca memenangkan suatu peperangan, kaum muslimin memiliki banyak harta rampasan perang (ghanimah), termasuk para tawanan yang menurut tradisi otomatis berada dalam kekuasaan pihak yang memenangkan perang.
Di antara para tawanan perang itu adalah kaum perempuan. Namun demikian, mereka berada dalam jaminan Nabi Muhammad Saw untuk diperlakukan secara baik.
Putri Nabi yang bernama Fatimah, meminta kepada beliau seorang tawanan wanita untuk dijadikan pembantu mengingat dirinya tengah menghadapi beratnya beban beragam pekerjaan di rumah yang harus dilakukannya.
“Puteriku, semua kekayaan dan tawanan perang itu adalah milik kaum muslim. Tugas ayah hanyalah mengumpulkan dan membagi-bagikannya kepada yang berhak.
Sedangkan engkau bukan termasuk yang memiliki hak, anakku. Ayah tidak bisa memberimu sesuatu pun dari aset negara ini,” jelas Nabi Muhammad Saw dengan penuh kelembutan.
Kendati sang pemimpin ini sangat menyintai dan memahami keadaan putrinya, tetapi, beliau tidak mau bersikap lemah dalam menegakan prinsip.
Artikel Terkait
Antusias Warga RW 14 Kelurahan Bojongsari Mengikuti Jumat Curhat Bersama Polda Metro Jaya
Hari Ini Koran Cetak Republika adalah Edisi Terakhir
Pengalaman Umrah : Ketika di tanah Suci Mekkah Jangan Sia-siakan Kesempatan
Kadin: Pencabutan PPKM Meningkatkan Industri Parawisata dan Retail