Tanpa mengurangi kecintaan kepada buah hatinya, Muhammad Saw menjelaskan, “Dunia ini adalah tempat untuk beramal.
Lakukan tugas-tugasmu dengan baik. Jika engkau merasa lelah, ingatlah Allah dan mintalah pertolongan-Nya. Dia akan memberimu ketabahan dan kekuatan.”
Baca Juga: Kedudukan Sang Nabi Muhammad SAW di Balik Isra Miraj
Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw dalam riwayat ini mencontohkan praktik kepemimpinan yang baik dan membaikan.
Kebaikan yang membaikan ini terjadi berkat ketegasan yang beliau terapkan.
Tatkala orang terkasihnya memohon sesuatu yang bukan haknya, pemimpin umat Islam ini secara tegas menolaknya.
Padahal beliau mengetahui, puterinya itu sangat membutuhkan, apalagi sesuatu yang dimintanya memang ada.
Nabi Muhammad Saw menyadari, dirinya tidak boleh “lemah” meskipun dapat membuat puterinya sedih – karena permohonan yang sebenarnya “wajar” itu ditolaknya. Tetapi itulah tantangannya.
Tantangan sebagai pemimpin yang tegas sekaligus seorang ayah untuk tetap berbuat baik kepada anak yang amat dicintai, tanpa menodainya dengan memberikan sesuatu yang bukan haknya.
Dilandasi kasih sayang yang suci, beliau menguatkan hati putrinya agar bersabar serta yakin dengan pertolongan dari-Nya. Allah Swt senantiasa beserta orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah : 153)
Menguatkan Hati dalam Kebaikan
Nabi Muhammad Saw sengaja menguatkan kekuatan hati putrinya dengan sebuah kata kunci; “bersabar”. Kesabaran merupakan penguat hati, termasuk penguat hati agar tidak kecewa atau menunjukan perilaku destruktif, di saat keinginan tidak membuahkan kenyataan karena menyangkut hak orang lain.
“Barangsiapa berusaha sabar, Allah akan menjadikannya sabar. Barangsiapa merasa kaya, maka Allah pun akan mengayakannya. Dan sungguh, tidaklah kalian diberi sesuatu yang lebik baik dan lebih lapang dari kesabaran" (HR. Bukhari).
“Sungguh, amat mengagumkan keadaan orang mukmin karena semua urusan baik baginya. Apabila dirinya memperoleh nikmat (kebahagiaan), maka dia bersyukur, sehingga ini menjadi kebaikan baginya. Seandainya ditimpa musibah, dia bersabar, hal itu menjadi kebaikan baginya” (HR. Muslim).
Artikel Terkait
Antusias Warga RW 14 Kelurahan Bojongsari Mengikuti Jumat Curhat Bersama Polda Metro Jaya
Hari Ini Koran Cetak Republika adalah Edisi Terakhir
Pengalaman Umrah : Ketika di tanah Suci Mekkah Jangan Sia-siakan Kesempatan
Kadin: Pencabutan PPKM Meningkatkan Industri Parawisata dan Retail