Oleh : Abdul Mughni, MHi*
AllahuAkbar, itulah kalimat yang pantas keluar dari lisan setiap muslim, saat dia menyadari bahwa agama yang dianutnya yaitu agama Islam sangat pro terhadap economic development (pertumbuhan ekonomi).
Manusia yang setiap harinya selalu berfikir dan bekerja dalam memenuhi kebutuhan ekonominya, ternyata pada praktek ajaran dan ritual Islam terdapat bentuk-bentuk riil ekonomi yang dengan jelas dan pasti mendorong pertumbuhan sektor tersebut.
Shalat yang setiap hari dilakukan membutuhkan sarana air untuk bersuci, pakaian untuk menutupi aurat, dan sajadah ataupun masjid.
Belum termasuk soundsystem yang digunakan untuk azan, jam pengingat azan, listrik dll. Berapa juta rupiah bahkan milyaran yang dibelanjakan demi melaksankan ibadah sholat tersebut.
Dan sampai saat ini masih banyak masjid-masjid yang akan dan sedang dibangun, bahkan masjid paling utama yaitu masjidil haram sampai saat ini masih dalam proses perluasan yang sudah jelas menghabiskan dana miliaran rupiah.
Saat bulan ramadhan tiba, geliat bisnis pun semakin meriah dan ramai. Kebutuhan terhadap makanan dan minuman serta pakaian sangat tinggi, yang semua pelaku bisnis dari latar belakang keyakinan merasakan manfaat ekonomi di bulan puasa tersebut.
Baca Juga: Substansi Bahan Bakar Minyak (BBM) Dalam Pandangan Islam
Pasar – pasar di dijejali para pembeli. Terminal , stasiun dan bandara penuh dengan para penumpang. Benar- benar bulan yang penuh berkah. Dan di bulan – bulan setelah Muharram, kaum muslimin di seluruh dunia bersiap siap untuk pelaksanaan ibadah umroh.
Jamaah umroh dari Indonesia harus siap merogoh koceknya dari 28 jutaan hingga 35 jutaan lebih. Tingkat okupansi (hunian) hotel di Mekkah dan Madinah sangat tinggi, bahkan jika pihak travel ingin membooking hotel mereka harus siap membayar lunas terlebih dahulu.
Dan setiap tahun nya tidak kurang dari 200 ribu jamaah haji dari tanah air. sehingga maskapai penerbangan pemerintah pun tidak sanggup melayani kebutuhan tersebut.
Pihak swasta dan asing juga merasakan kue dalam bisnis ini. Begitu besar volume dan uang yang berputar dalam pelaksanaan ritual ibadah Islam.
Sungguh data-data sederhana diatas menjadi bukti lain akan rahmat dan anugerah Islam terhadap ummat manusia. Rahmatan lil Alamin
Dalam kehidupan nyata manusia tidak bisa terlepas dari tempat yang dinamakan pasar. Tempat pertemuan antara dua pihak dan lebih dalam memenuhi kebutuhan masing – masing.